Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Romansa dan Eyang Habibie

Akhir-akhir ini aku menonton beberapa film yang bergenre romance. Baik itu film yang kupilih sendiri maupun direkomendasikan oleh sahabat baikku. Aku bukan maniak film romantis, to be honest. Film yang kupilih sendiri adalah 'The way I Love You' yang diperankan oleh Tissa Biani, salah satu aktris favoritku.

M I M P I

Hal besar selalu diawali dengan mimpi. Seperti Wright bersaudara yang bermimpi untuk terbang, kemudian terciptalah pesawat yang manfaatnya masih terus kita rasakan hingga saat ini. Padahal, ratusan tahun lalu dimana yang terbang hanyalah sekawanan burung, mimpi Wright bersaudara akan dianggap gila dan omong kosong belaka.

Keseimbangan Dunia

Pernah ga sih ngerasa hidup kok sedih-sedih mulu, ya? Kalau ada gembira pun ya ga lama? Kalau pernah, yuk mari kita bergandengan tangan karena you ’re not alone . S aya pun pernah. Hingga kemudian mikir, bukankah dunia ini mengandung keseimbangan?

It's ok it's life

Gambar
This life is about give and take. Memberi dan menerima, membayar, dan menukar. Ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Maka benarlah ketika orang orang ribut menyatakan 'Saya harus keluar dari zona nyaman.'

Man Shabara Zhafira

"Siapa yang besabar akan beruntung" Benarlah pepatah arab ini hingga tak jarang orang orang terdahulu kerap memberi nasehat untuk terus bersabar. Pernah ga, kepikiran bahwa sabar yang kita lalui selama bertahun tahun ini akhirnya mengantarkan kita pada impian yang kita dambakan. Satu pengalaman, ketika ada laki laki yang menyukai seorang perempuan dalam sabarnya selama 6 tahun. Tak mundur ia mesti pernah ditolak, pun tak pernah ia memaksa atau terus menerus menghubungi sang perempuan kecuali pada satu waktu : ulang tahun si perempuan selama 6 tahun tersebut dengan doa tulusnya. Hingga sang perempuan melihat prosesnya tersebut dan akhirnya luluh terhadap pemuda tersebut. Such a sweet story kalau tahu ceritanya langsung, hehe. Intinya, gaada yang sia sia. Sabar saja. Terus berusaha dan berproses dengan ikhlas.

Chesssssssssssssssssssss

Kehidupan itu seperti permainan catur. Kita selalu memiliki cita cita untuk dituju; membunuh raja. Untuk meraih cita cita itu selalu ada yang dikorbankan; merelakan pion atau prajurit lain tiada. Terkadang, cita citanya berhasil diraih; raja lawan tiada, menang. Tapi ada kalanya juga, cita cita pupus diraih; raja sendiri tiada. Tak jarang, dalam menuju cita cita yang kita inginkan kita kerap salah langkah; seharusnya bisa sekakmati dalam 2 langkah menjadi berpuluh puluh langkah. Tak jarang, kita mengambil keputusan yang keliru; pion melangkah pada kotak yang salah karena tangan tergelincir. Tapi, ketika cita cita tak dapat diraih selalu ada peluang kesempatan lain seperti permainan catur yang dapat diulang kembali. Dari kegagalan meraih cita kita dapat mempelajari suatu hal, pun dari bermain catur yang gagal kita juga dapat mempelajari strategi yang taktis. Agar kelak dapat melangkah lebih baik lagi. Namun, ada saatnya cita cita yang kita inginkan harus pupus karena ajal menje

Iya sih, tapi...

Setiap wanita ingin dilihat cantik, tentu. Tapi jika diminta memilih cantik dan masuk surga, lebih pilih mana? Ya keduanya dong kan ya. Loh, hubungannya apa? Ofcourse berhubungan, Saudariku. Karena banyak alat make up pun skin care yang beredaran tak ada label halal atau tercatat halal minimal di mui. Emang halal sepenting itu? Tentu saja ughtea yang tidak naughty, kan zat zat itu yang akan masuk ke dalam tubuh kita masa ga halal? :( E tapi ga semua produk yang tak tercatat halal di mui ga halal, sih. Mungkin buat yg jago lihat ingredientsnya dan menemukan itu herbal, ya sah sah saja memang. Tapi tetap saja bagaimana dengan cara pengolahannya?  Intinya, saya hanya ingin menyarankan, lebih baik pakai yang sudah tersertifikasi halal saja, mungkin memang produk lokal dan tak se topcer produk koreaan, tapi masa surga ingin kau gadaikan? Anggap saja ini sebagai bentuk jihad kita, meraih ridho Allah dengan menghindari kosmetik tak halal. Sholat kita aja belum tentu diterima, belum la

Dakwah by Sosmed

Udah ga langka lagi, mah. Salah satu pendekatan yang mantap sudirman juga. Inget banget sih aku dulu ketika efektif banget dakwah dengan pendekatan ini, sampai banyak akun akun official bermunculan bahas hal yang sama dengan gaya yang berbeda. Terus kemudian, terasa pasang surutnya dan kini yang lebih diminati itu yang bawaannya ringan, dekat dengan anak muda, dan banyak banyolannya seperti menggunakan meme dan semacamnya. Tapi mah ga masalah, yang penting niatnya, untuk dakwah, ben berkah. Aamiien. Yang ingin saya bahas adalah untuk pegiat pegiat dakwah khususnya dalam lingkungan universitas, dimana terkadang (atau bahkan seringnya) kegiatan dakwah apalagi yang berbasis sosmed cuma dianggap sekadar proker. Padahal eh padahal, kita beragama ga pernah libur, kita butuh nasihat all the time. Kebayang, ga, ketika libur 2 bulan, maka sosmed dakwah tsb juga ikutan liburan 2 bulan karena pengurusnya gaada. Disitu sa sedih, Man . Bukan apa apa, karna saya juga begitu. Ini sih, pr besar

Bahkan terasa lebih buruk ...

Ketika mengetahui aib, celah, dan cacatnya orang lain justru tidak membuat kita merasa lebih baik. Bahkan membuat kita merasa sedih dan tak berdaya karena tidak bisa melakukan apa apa. Serasa kayak, the more you know about that thi ng the more pain you would feel. Terlebih jika hal itu dilakukan orang terdekat kita. Mana bisa baik baik saja. Doakan saja. Mungkin kita tidak kuat, tapi Allah Maha Perkasa. Berdoa saja. Tapi kalau selepas shalat kau pun tak menyisihkan waktu menghamba 5'menit saja untuk memohon ampun, ngaca ya.

Ramadhan 10 Bulan Lagi

Ramadhan? Bukannya sekarang masih Juli? Bulan haji pun juga belum. Apa judulnya ga salah? Tidak, Sayang. Judulnya 100% benar. Pengingat aja, sih, terlebih untuk diri sendiri. Kan kemarin kita juga yang meminta disampaikan ke ramadhan, lalu ketika sudah disampaikan dirasa tidak maksimal, kemudian ingin disampaikan ke ramadhan berikutnya lagi dan begitu seterusnya. Memperbaiki resolusi yang dari tahun ke tahun tidak ada perubahan, baik dalam perencanaan pun dalam pelaksanaan. Tilawahnya ga khatam, padahal katanya bulan nuzulul quran. Tidur dari pagi sampai siang, padahal sahurnya sampai kenyang kenyang. Sedeqah ga pol pol an, padahal tiap ngabuburit berburu jajan puluhan ribuan. Ah, kita~ So, mungkin yang salah dan yang ingin saya garis bawahi adalah masa training kita yang kurang. Iya, masa training. Atlet saja, untuk piala dunia yang 4 tahun sekali, latihan sepak bolanya tiap hari, guys. Lah ini h-7 ramadhan aja bukannya latihan begadang tadarusan, malah sibuk ngumpul sana

Dunia ini memang Berat & Membingungkan, tapi....

Ketika aku merasa masalah banyak, ga kelar-kelar, bingung dengan arah dan tujuan hidup, ada dua hal yang sering kulakukan : 1. Hembus nafas terus senyum (bentuk dari sugesti diri) 2. Lihat langit Ga tau gimana tapi tiap lihat langit yang luas, buat aku selalu mikir : aku ini kerdil,

Alhamdulillah, It's Friday!

Jadi di sini saya mengisi blog untuk menenangkan perasaan. Bukannya katanya nulis salah satu media untuk melampiaskan perasaan, ya? So I'm trying. Aku gatau kenapa, tapi barusan bangun tidur berasa sediiiiiiiihhhhhhhh aja bawaannya. Ada yang pernah gitu, ga? Gatau kenapa sedih, pokoknya bawaannya mood jelek aja, sedih, pengen nangis

Jadi, siapa Presiden Kita?

Pernah ga, sih, ngerasain iri buat prestasi atau capaian orang lain? Aku pernah, sering pula mungkin. Lihat teman yang prestasinya maasyaa Allah, pengen juga, tapi gaada usaha untuk mencapai hal ke sana, memikirkan ide untuk berkarya pun mungkin juga tidak. Bahkan, di lain kesempatan ketika melihat teman yang asik malas-malasan tertempel di atas kasur lengkap dengan gadgetnya jadi iri juga, kenapa tugasku ada mulu pen rebahan aja susah .

Instrospeksi Blog

Lawak aja liat ini blog, senang sih tapi ada isinya gini, tapi lawak aja karena nano-nano banget. Niatan awal sepertinya dah rada melenceng, tapi ga banget-banget. merefleksikan kehidupanku juga yang mulai melenceng kemana mana but I'm fine. Maka, Wahai Pembaca Blog Saya Yang Budiman, pahamilah, bahwa manusia sebagai mahkluk

Perempuan

Unik memang makhluk yang satu ini. Kadang aku juga jadi heran dan agak was was juga dengan kemampuan perempuan bagaimana ia dapat seolah membaca pikiran lawan bicaranya. Bahkan aku yang perempuan juga sering jadi 'korban'.